Wednesday, November 14, 2012

Kebahagian itu pilihan

Niatnya sih mau tidur, tapi pas gue memejamkan mata ini, yang ada di pikiran gue malah kisah perjalanan backpacker pertama kali gue ke Yogyakarta bersama sobat gue tersekseh. Semuanya bener-bener dadakan, sama sekali gak direncanakan, dari mulai beli tiket pesawat, tanggal keberangkatan, dan apa aja yang akan kita lakuin selama di Yogyakarta. Tepatnya tahun 2010 silam, gue baru aja lulus SMA, belom ada pengalaman jalan-jalan keluar kota tanpa sanak saudara. Tiba-tiba aja sobat gue yang ini ngajakin jalan ke jogja berduaan, backpackeran gitu, tapi gue tolak mentah-mentah karena saat itu gue emang lagi bokek, gak ada uang buat beli tiket ke jogja, tapi entah dia kesambet setan apa, dia dengan tulus ikhlas baik hati dan tidak sombong mau beliin tiket pesawat ke Yogya cuma-cuma, jadi tanpa pikir panjang, gue terima ajakan dia buat backpackeran bareng, masalah nanti di Yogya dan masalah tiket pulangnya gimana, itu masalah belakangan, toh gue masih punya waktu buat nabung. Akhirnya si Fira, panggilan sobat gue itu, beli tiket pesawat Batavia buat tanggal hmm entah tanggal berapa gue lupa. Ketika itu, sedang musim ujian masuk perguruan tinggi, tapi gue sama Fira gak kepikiran sama tanggal ujian di universitas yang akan menyelenggarakan tes masuk, ditambah lagi gue udah muak dan nyerah ikut seleksi ujian universitas lain gara-gara gagal terus, jadi gue iya iya aja pas si Fira booking tiket pesawat nya. Namun takdir berkata lain, gue sama Fira malah daftar buat ikut tes ujian mandiri salah satu universitas negeri  di Jakarta, gue pilih jurusan bahasa prancis dan bahasa inggris, sementara si Fira secara asal pilih jurusan bahasa inggris dan psikilogi, eh pilihan asalnya cuma yang psikologi aja deh, yang bahasa inggris emang dia berminat.  Dan yang paling hebatnya, ternyata tanggal keberangkatan yang dipilih Fira sama seperti tanggal ujian itu!! Untungnya jam yang dipilih itu sekitar jam 7 malam. Gue sama Fira udah panik tujuh turunan tujuh belokan tujuh turunan tujuh tanjakan tujuh ini tujuh itu ya pokoknya tujuh lah, kalo delapan kebanyakan, apalagi sepuluh *ditimpuk batu sama pembaca*, kita bertiga panik banget karena takut ketinggalan pesawat, kok bertiga? Karena waktu itu gue lagi gendut banget kaya bagong, jadinya dihitung dua :"D #hiraukan 
Terus ditambah lagi dikarenakan kita sama-sama memilih jurusan bahasa inggris, setelah ujian berakhir, semua peserta ujian yang memilih jurusan bahasa inggris diharuskan berkumpul terlebih dahulu di salah satu ruangan, karena akan ada cuap-cuap dan pengumuman dari para dosen pengajar di jurusan tersebut. Jam sudah menunjukan pukul 3 sore lewat sekian, tapi acara kumpul-kumpul juga belum selesai, makin stress aja gue sama Fira. Tapi karena Fira kece dan oke punya, dan karena bokap dia adalah salah satu dosen di universitas tersebut, jadi dia minta tolong sama sang abah agar kita berdua diizinkan keluar. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya kita bisa keluar dari ruangan itu dan langsung pulang ke rumah masih-masing karena semua bawaan kita masih ada di rumah, dengan secepat kilat, dan karena gue titisan Superman, gue langsung terbang ke rumah buat ambil barang bawaan gue, terus langsung cepat-cepat panggil ojek dan pergi ke terminal buat naik Damri ke bandara. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore waktu Indonesia bagian barat, dan lo semua tau kan betapa macet nya ibu kota negara tercinta kita ini? Jadi keresahan gue gak berhenti gitu aja, pokoknya selama gue belum ada di dalem pesawat, gue gak tenang. Dan yak! Bus pun melaju dengan kecepatan apa ada nya *andaikan bus punya sayap*
Sesampainya di bandara, gue langsung lari-lari keta-ketir takut ketinggalan pesawat, biasalah baru pertama kali jalan tanpa mami papi (baca: enyak babe), jadi agak takut gitu, dimaklumi aja ya, guys. Setelah check in, emang dasar indonesia ya apa-apa ngaret, pesawat yang akan gue tumpangi mengalami keterlambatan satu jam lebih, meh banget kan ya! Tapi gak masalah untuk kali ini, gue maafin dengan hati dan cinta kasih, jadi gue ga ketinggalan pesawat. 
Horeee! Pesawat t'lah tiba, hore hore horeee! #girang #norak #kampung #alay #abaikan
Setelah flight kurang lebih satu jam, perasaan baru duduk terus merem sebentar, eh pesawat gue udah mendarat lagi aja. "Pesawat lo, Nai? Mimpi aje lu kerjaannya!" Yaudah si ya, blog blog gue ini, mau bilang pesawat gue, pesawat nyokap bokap gue, pesawat tetangga gue, pesawat kucing gue juga suka suka gue kan ya, yang penting intinya itu pesawat udah mendarat dengan selamat, alhamdulillah ya, subhanallah :')
Oh iya, gue lupa bilang, setelah gue selesai ujian, untuk peserta yang memilih jurusan bahasa prancis, akan ada sesi wawancara 5 hari setelah ujian tertulis berlangsung. What the fukih! Niat gue mau menjelajah Yogya minimal seminggu jadi hancur berantakan, ditambah gue harus langsung beli tiket buat pulang. Jadi gue sama neng Fira langsung pergi ke travel agen, dan setelah membandingkan beberapa harga kereta dan pesawat di beberapa travel agen yang berbeda, akhirnya gue memutuskan untuk membeli tiket pesawat Mandala seharga Rp 450.000,- ! OMFG! Gue langsung bangkrut mendadak, guys! Kenapa gue gak milih kereta aja ? Ya karena harga tiketnya cuma beda Rp 100.000 dan kalo naik pesawat itu 7 jam lebih cepat sampai, ditambah saat itu, gue sama Fira masih belom paham cara menjadi seorang backpacker sejati, yaitu 
HARUS IRIT! Akhirnya gue main beli aja itu tiket yang mahal nya kaya apa tau. 450REBU sekali jalan cuma dari Yogyakarta ke Jakarta, ish apa banget ya -__- Entah gue emang bodoh karena beli tiket itu atau memang sudah takdir. Pas gue mau bayar itu tiket, gue sambil sumpah serapah ke universitas yang gue pilih itu, pokoknya kalo gue sampe ga lulus ujian dan gagal jadi mahasiswi di jurusan bahasa prancis, bakalan gue ratain tuh kampus pake kekuatan Super Hero gue!
Gue sama Fira pun menjalani liburan kami dengan suka cita dan kebahagian, dan emang dasar kita berdua beloon atau tolol atau entah apa namanya, kita berdua sama sekali gak merasa sengsara, hura-hura kerjaannya, belanja ini itu, sampe  pajangan tembok topeng wajah orang indian yang gede banget aja kita beli *tepok jidat*, terus makan di J-Co, McD's, Pizza Hut, naiknya taksi, pulang pergi Jakarta Yogya naik pesawat. Sama sekali gak kaya backpacker yang bener-bener bisa me-manage  uang dengan baik. Pulang-pulang ke Jakarta gue bangkrut total, yang tersisa hanyalah kenangan dan oleh-oleh. Tapi sekarang udah ga bodoh buang-buang uang lagi kok akuh kakak, ciyuusss deh ^.^ Dan gue bahagia banged *pakeD* setelah itu, karena sumpah serapah gue berhasil, alhamdulillah bangeeeuuddhh, akhirnya gue diterima sebagai mahasiswa bahasa prancis dan si Fira, dia kecemplung di pilihan cap cip cup nya itu, yaitu psikologi. Awalnya dia gak mau ambil, tapi setelah dengan wibawa gue yang tinggi ini dan dengan segenap kasih sayang serta kekecean gue, gue berceramah di hadapannya biar dia mau ambil jurusan psikologi yang telah dia pilih, dan sampai sekarang dia bahagia-bahagia aja tuh di jurusan psikologi, bahkan sekarang dia udah jago baca karakter orang, ihhh atuuut qaqaaa! 
Jadi intinya, pelajaran kala itu adalah bahwa jangan pernah takut mengambil sebuah keputusan dan jangan pernah menyesalinya, karena hanya pecundang yang menyesali keputusan yang telah dipilihnya! Dan hidup memang pilihan, bukan?
MERDEKAAAA, guys! ;)

Gue sama Fira di Prambanan

Gue di J-Co bersama barang belanjaan ._.


Ini nih topeng indian yang gue beli!
Ciao! Goodnight, pals!

No comments:

Post a Comment